PEMANFAATAN TEKNOLOGI AKUSTIK DALAM EKSPLORASI KELAUTAN
Oleh:
Dimas Widyanata
1710716210004
PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2019
2019
PEMANFAATAN TEKNOLOGI AKUSTIK DALAM
EKPLORASI KELAUTAN DAN PERIKANAN
Teknologi akustik bawah
air biasa disebut hydroacoustic atau underwater acoustics yang
semula ditujukan untuk kepentingan militer telah berkembang dengan sangat pesat
dalam menunjang kegiatan non-militer. Dengan teknologi mutahir, teknologi
akustik bawah air dapat digunakan untuk kegiatan penelitian, survey kelautan
dan perikanan baik laut wilayah pesisir maupun laut lepas termasuk laut dalam
bahkan dapat digunakan diperairan dengan kedalaman sampai dengan 6000 meter.
Teknologi akustik bawah air dapat digunakan untuk mendeteksi sumberdaya hayati
dan non-hayati baik termasuk survey populasi ikan yang relatif lebih akurat,
cepat dan tidak merusak lingkungan dibandingkan dengan teknik lain seperti
metode statistik dan perhitungan pendaratan ikan di pelabuhan (fish landing
data).
Gambar 1: Teledyne Marine Multibeam
Echosounder, Sonar and Lidar Solutions
(Sumber: Marine Technology Whitepapers &
Special Reports)
Echosounders Dan Sonar
Echosounder menggunakan sistem gema
yang dipasang pada dasar kapal yang berfungsi untuk mengukur kedalaman
perairan, mengetahui bentuk dasar suatu perairan dan untuk mendeteksi
gerombolan ikan seperti schoolong fish dibagian bawah kapal secara vertikal.
Sonar
merupakan sistem yang menggunakan gelombang suara bawah air yang dipancarkan
dan dipantulkan untuk mendeteksi dan menetapkan lokasi objek di bawah laut atau
untuk mengukur jarak bawah laut. Sejauh ini sonar telah luas digunakan untuk
mendeteksi kapal selam dan ranjau, mendeteksi kedalaman, penangkapan ikan
komersial, keselamatan penyelaman, dan komunikasi di laut. Cara kerja
perlengkapan sonar adalah dengan mengirim gelombang suara bawah permukaan dan
kemudian menunggu untuk gelombang pantulan (echo). Data suara dipancar
ulang ke operator melalui pengeras suara atau ditayangkan pada monitor.
Gambar 2. Penerapan Teknologi Echosounder dan
sonar
(Sumber: Oceanservice.noaa.gov)
Teknologi Fish Tracking
Teknologi fish tracking terdiri
dari beberapa sistem. Pertama , piranti yang di sisipkan kedalam tubuh ikan.
Teknologi fish tracking bisa membedakan ikan satu dengan yang
lainnya karena keberadaan tag tersebut. Kedua hydrophone, merupakan
suatu transducer yang mengubah besaran gelombang suara menjadi level tegangan
atau arus, satuan untuk gelombang suara dinyatakan dalam satuan dB re 1 μPa.
Ketiga display, piranti yang memungkinkan pengguna untuk mengamati perubahan
posisi ikan dan informasi lainnya. Display memerlukan input dari hydrophone
untuk bisa menampilkan informasi posisi ikan, karena itu diperlukan interface
untuk menangani hal tersebut. Perhitungan matematis untuk mengetahui jarak dan
kedalaman relatif tag terhadap hydrophone, memerlukan
persamaan-persamaan mengenai sifat dan karakteristik media perambatan. Jarak
yang tepat dengan eror yang sangat kecil, sulit didapat karena banyak variabel
yang bisa mempengaruhi perhitungan. Diantaranya kedalaman laut, kadar garam,
suhu permukaan, musim dan banyak lagi faktor lainnya.
Gambar 3. Penerapan Teknologi Fish Tracking
(Sumber: FWC Fish and Wildlife Research)
Penerapan Teknologi Akustik Bawah Air
Pengukuran Kedalaman Dasar Laut (Bathymetry)
Pengukuran kedalaman
dasar laut dapat dilakukan dengan Conventional Depth Echo Sounder dimana
kedalaman dasar laut dapat dihitung dari perbedaan waktu antara pengiriman dan
penerimaan pulsa suara. Dengan pertimbangan sistim Side-Scan
Sonar pada saat ini, pengukuran kedalaman dasar laut
(bathymetry) dapat dilaksanakan bersama-sama dengan pemetaan dasar laut (Sea
Bed Mapping) dan pengidentifikasian jenis-jenis lapisan sedimen
dibawah dasar laut (subbottom profilers).
Gambar 4. Penerapan Akustik Dalam Bathymetry
(Sumber: OCEANDIVISION)
Pengidentifikasian Jenis-jenis Lapisan Sedimen
Dasar Laut (Subbottom Profilers)
Seperti telah disebutkan
diatas bahwa dengan teknologi akustik bawah air, peralatan side-scan sonar yang
mutahir dilengkapi dengan subbottom profilers dengan menggunakan prekuensi yang
lebih rendah dan sinyal impulsif yang bertenaga tinggi yang digunakan untuk
penetrasi kedalam lapisan-lapisan sedimen dibawah dasar laut. Dengan adanya
klasifikasi lapisan sedimen dasar laut dapat menunjang dalam menentukkan
kandungan mineral dasar laut dalam. Dengan demikian teknologi akustik
bawah air dapat menunjang esplorasi sumberdaya non hayati laut.
Gambar 5. Penerapan Akustik Dalam Subbottom Profilers
(Sumber: Twelvesciencephysics)
Pemetaan Dasar Laut (Sea bed Mapping)
Dengan teknologi
side-scan sonar dalam pemetaan dasar laut, dapat mengahsilkan tampilan peta
dasar laut dalam tiga dimensi. Dengan teknologi akustik bawah air yang canggih
ini dan dikombinasikan dengan data dari subbottom profilers, akan
diperoleh peta dasar laut yang lengkap dan rinci. Peta dasar laut yang lengkap
dan rinci ini dapat digunakan untuk menunjang penginterpretasian struktur
geologi bawah dasar laut dan kemudian dapat digunakan untuk mencari mineral
bawah dasar laut.
Gambar 6. Penerapan Akustik Dalam Seabed
Mapping
(Sumber: AUS SEABED)
Pencarian kapal-kapal karam didasar laut
Proses pencarian kapal
karam yang keseluruhannya terbenam di dasar laut sangat sulit untuk diproses
karena keterbatasan kemampuan manusia, dengan penggunaan teknologi Side Scan
Sonar dapat mempermudah proses pencarian dan penentuan lokasi dengan tepat.
Teknologi akustik bawah air ini juga dapat menunjang eksplorasi dan eksploitasi
dalam bidang Arkeologi bawah air (Underwater archeology) dengan tujuan
untuk mengangkat dan mengidentifikasikan kepermukaan laut benda-benda yang
dianggap bersejarah.
Gambar 7. Penerapan Akustik Dalam Underwater Archeology
(Sumber: AFBINI)
Penentuan jalur pipa dan kabel dibawah dasar
laut
Peta dasar laut yang
diperoleh secara tiga dimensi dan ditunjang dengan data subbottom profiler
dapat dengan optimal menentukan jalur pipa dan kabel sebagai sarana utama atau
penunjang dengan mengacu pada peta geologi dasar laut. Saranan. Jalur pipa dan
kabel yang sebagai sarana penunjang dalam eksplorasi dan eksploitasi di laut
karena itu jalur pipa dan kabel harus melalui jalur dengan pertimbangan peta
geologi.
Gambar 8. Penerapan Akustik Dalam Penentuan Jalur Pipa Dan Kabel
Dasar Laut
(Sumber: OCEAN AND STRUCTURES)
Analisa Dampak Lingkungan di Dasar Laut
Teknologi akustikpada
dasar laut menggunakan Side Scan Sonar yang dapat menunjnag analisa
mengenai dampak lingkungan dasar laut. Salah satu contoh penggunaan akustik di
dasar laut yaitu dengan melalukan Side Scan Sonar untuk memonitor
perubahan-perubahan yang terjadi pada daerah sekitar eksplorasi, Side Scan
Sonar dilakukan setelah eksplorasi dan eksploitasi sumber daya hayati di
dasar laut. Side Scan Sonar juga dapat dilakukan dalam pemetaan dasar
laut untuk menunjang Analisa dampak lingkungan yang telah dan akan terjadi, Side
Scan Sonar juga dilakukan setelah eksplorasi dan eksploitasi sumber daya hayati di dasar
laut.
Gambar 9. Penerapan Akustik Dalam Marine Exploration
(Sumber: PHYS ORG)
Comments
Post a Comment